Menggenggam Dunia Melalui Buku

About Wandi

Foto saya
I am a student who is studying Metallurgical and Material Engineering intake 2006. My hobby is doing some sports such volley ball, football, and badminton,,, also i like writing many ideas appear from my mind and i love my life. Here, I am trying to write down something usefull and contribute it for my lovely friends who is meaningfull and surviving for alive. If you wanna know about me more or for being my friend, please visit me on http://www.friendster.com/wandigtw
Powered By Blogger

Gravitasi Bulan

Gravitasi selalu menjadi topik yang asyik dibicarakan. Postingan ini juga bermaksud untuk menjawab pertanyaan disini, pada edisi Pernik Ilmu sebelumnya.

Gravitasi bulan lebih kecil daripada gravitasi bumi, yaitu sekitar 0,16 = (1/6) gaya gravitasi Bumi. Akibat gaya gravitasi Bumi ini, bulan lebih bersifat seperti satelit alami yang beredar mengelilingi Bumi yang ukurannya lebih besar dari Bulan. Bulan yang beredar mengelilingi Bumi hanya berukuran seperempat ukuran Bumi dan beredar mengelilinginya setiap 27,3 hari, pada jarak rata-rata 384.400 kilometer di bawah tarikan gravitasi Bumi.

Pertanyaan pertama adalah, jika Bulan dipengaruhi oleh gaya Gravitasi Bumi, mengapa Bulan tidak bertubrukan dengan Bumi? Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Dan pada dasarnya, hal ini bukannya akan menimbulkan tabrakan antara Bumi-Bulan, sebaliknya malah menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi, pada kecepatan sekitar 3,8 cm/tahun. Di masa yang akan datang, ilmuwan berprediksi bahwa kecepatan Bulan menjauh dari Bumi ini akan semakin besar hingga akhirnya Bulan terlepas dari orbit Bumi.

Pertanyaan kedua, kalau gravitasi bumi lebih besar dari bulan kenapa permukaan air yang dibumi mengalami tonjolan? Seharusnya permukaan air di Bulan yang mengalami tonjolan. Benarkah demikian? Jangan bilang “iya” dulu sebelum membaca kalimat berikut :-P

Pada postingan sebelumnya tentang pasang surut, kita telah mengetahui bahwa pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari Matahari, gaya tarik gravitasi Bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak Matahari ke Bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah Bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Jika seseorang berpendapat bahwa seharusnya permukaan air di Bulan yang mengalami tonjolan, maka ia pasti telah melupakan suatu hal penting. Di Bulan tidak ada air dan udara, Kawan. Yang ada hanyalah kawah yang terbentuk akibat hantaman komet.

Dewasa ini telah dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (tidal range ). Anehnya, bukan pasang surutnya yang menggerakkan turbin, tetapi arus laut. Mengapa demikian? Ini jadi pertanyaan ketiga.

Sebenarnya sama saja. Pada dasarnya, pasang surut pada adalah perbedaan arus laut saat pasang dan saat surut, sehingga disebut pasang surut. Analoginya sama saat kita menyebut kata ‘siang’ dan ‘malam’. Kita lebih memilih kata ‘siang malam’ bukan? Mungkin ini masalah diksi saja.

Saat laut pasang dan saat laut surut aliran airnya dapat menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik. Sistem kerja pembangkit ini yaitu dengan membuat dua buah turbin yang dipasang pada aliran sungai dimana salah satu turbin akan bekerja pada saat pasang dan salah satunya bekerja pada saat surut, setelah turbin ini berputar maka energi kinetik ( gerak ) yang dihasilkan turbin akan disalurkan dan diubah oleh generator ke bentuk energi listrik. Mau disebut menggunakan pasang surut atau arus laut, ya sama saja toh. Sepakat? :-D

http://myscienceblogs.com/kids/2007/09/28/gravitasi-bulan/

0 komentar:

Your Ad Here